Minggu, 09 Agustus 2009


MENGGAGAS PERPUSTAKAAN MODERN DI MASA DEPAN
[Strategi Pemanfaatan Teknologi Informasi Melalui Kreativitas Pustakawan]
MENGGAGAS PERPUSTAKAAN MODERN DI MASA DEPAN
[Strategi Pemanfaatan Teknologi Informasi Melalui Kreativitas Pustakawan]
Chakim Musthofa *
ABSTRAK
Era Informasi tidak terlepas dari peran teknologi yang dominan di segala bidang. Teknologi menjadi penting diterapkan untuk mencapai efektifitas dan efisiensi. Teknologi informasi merubah aktivitas menjadi cepat, akurat dan fleksibel.
Perpustakaan sebagai produsen informasi sangat memungkinkan memanfaatkan teknologi. Teknologi yang digunakan tentunya berkaitan mengenai bagaimana informasi itu diciptakan, dimanage dan didistribusikan.
Bukan saatnya lagi perpustakaan menunggu pelanggannya untuk datang. Kreativitas perlu selalu ditonjolkan dalam menjemput pelanggan. Adanya teknologi informasi di perpustakaan akan lebih memberikan kepuasan pelanggan dan lebih dikenal masyarakat.
KATA KUNCI : Perpustakaan, Teknologi Informasi, Pustakawan, Kreativitas.
PENDAHULUAN
Saat ini gejala electronic book (e-book) atau buku elektronik mulai booming dan menjadi sesuatu yang perlu direspon. Mengapa? Karena secara tidak langsung e-book akan mempengaruhi aktivitas perpustakaan. Khususnya dalam hal koleksi monograf. Akankah e-book akan mengubah fungsi perpustakaan. Bagaimana nasib perpustakaan jika e-book mengglobal. Pantaskah dengan perkembangan teknologi, perpustakaan terus berdiam diri dengan layanan konvensional. Dan apakah perpustakaan dapat menjamin pelanggan tetap terpuaskan dengan layanan yang selalu monoton dan kurang terjamah teknologi. Semua tantangan ini patut dijadikan perhatian untuk melangkah kepada perpustakaan modern yang mempunyai daya saing berkualitas.
E-book tidak terlepas dari pengaruh teknologi. Dan teknologi dapat mengubah sesuatu menjadi serbamungkin. Bisa jadi perkembangan e-book akan semakin sempurna. Sangat memungkinkan e-book berkembang dengan tersedianya fasilitas audiovisual, 3-dimensi bahkan film.
Mungkin saat ini membaca masih terbatas pada pemahaman (pikiran). Tetapi di masa depan bisa jadi membaca akan dilengkapi dengan visualisasi yang sangat berguna dalam membantu pemahaman isi buku. Kenyamanan membaca menjadi impian pelanggan perpustakaan sebagai seorang konsumen.
(chakim_topa@yahoo.com) 1
MENGGAGAS PERPUSTAKAAN MODERN DI MASA DEPAN
[Strategi Pemanfaatan Teknologi Informasi Melalui Kreativitas Pustakawan]
Sayangnya, hal yang demikian tidak dapat dirasakan oleh semua lapisan pelanggan perpustakaan. Karena pada dasarnya pelanggan/ konsumen dari segi akses informasi adalah tidak sama, yang menurut Sudaryatmo (2001 : 10) terbagi atas konsumen terinformasi dan konsumen tidak terinformasi. Konsumen terinformasi adalah yang beruntung karena ia berpendidikan dan termasuk dalam status sosial menengah ke atas. Namun bagi konsumen yang tidak terinformasi – yang kurang berpendidikan dan berada dalam status sosial menengah ke bawah – sangat dirugikan. Karena saat ini (dalam era informasi khususnya) mulai ada kecenderungan dari free information service kepada fee information service. Dalam pengertian bahwa telah ada pergeseran dalam mendapatkan informasi. Yang dulunya informasi dapat diperoleh secara gratis, saat ini mulai ada kecenderungan bahwa informasi sangat berharga. Bahkan terkesan dibisniskan (dijualbelikan). Sehingga dalam memperoleh informasi seseorang harus membayar/ membeli.
Oleh karena itu perpustakaan – dengan pustakawan di dalamnya – dituntut mampu mengatasi permasalahan ini dengan tetap menyajikan informasi bagi semua lapisan pelanggan secara mudah dan murah (baca : gratis). Dan salah satu jalan yaitu pemanfaatan teknologi dengan cara kreatif sehingga menghasilkan produk (informasi) yang bermanfaat. Akhirnya sasaran di masa depan dapat tercapai yaitu perpustakaan yang berwawasan teknologi yang memihak kapada semua lapisan pelanggannya.
KONSEP PERPUSTAKAAN MODERN
Menurut hemat penulis, perpustakaan modern di masa depan mempunyai 5 syarat yang perlu diperhatikan. Lima kriteria ini patut dijadikan perhatian untuk melangkah kepada eksistensi perpustakaan yang mampu bersaing di era informasi.
1. Pemanfaatan teknologi informasi secara efektif dan efisien
Perubahan jaman menuntut perpustakaan untuk melakukan perubahan juga. Tidak terkecuali layanan yang diberikan. Tidak mustahil jika sekarang beberapa jenis perpustakaan sudah mulai merintis kliping elektronik, katalog online, pembuatan situs perpustakaan dan berbagai aktivitas lainnya.
Aktivitas ini diharapkan akan terus berkembang dengan aktivitas-aktivitas kreatif lainnya. Karena dengan pemanfaatan teknologi informasi, aktivitas akan (chakim_topa@yahoo.com) 2
MENGGAGAS PERPUSTAKAAN MODERN DI MASA DEPAN
[Strategi Pemanfaatan Teknologi Informasi Melalui Kreativitas Pustakawan]
semakin efektif dan efisien. Efektif, karena dengan teknologi informasi maka informasi akan dihasilkan secara benar dan akurat. Efisien, karena dengan teknologi informasi masalah waktu dalam menghasilkan, mengemas dan “menjual” informasi dapat dilakukan secara cepat dan mudah.
2. Pelayanan 24 jam
Perlu diketahui bahwa dunia perbankan telah menerapkan strategi ini. Bagaimana dengan perpustakaan yang sebenarnya mempunyai kesamaan aspek layanan dengan bank yaitu pelayanan jasa. Bukankah keduanya juga tempat menanamkan “investasi”? Kalau bank berupa uang, bukankah perpustakaan merupakan investasi pengetahuan. Tetapi mengapa bank lebih memasyarakat dan lebih banyak dimanfaatkan pelanggan?
Walaupun secara fisik, pelayanan (transaksi/ pengambilan uang) tidak dilakukan, namun bank menerapkan strategi dengan layanan ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Karena memang sudah menjadi filosofi dunia jasa – khususnya perbankan – adalah siapa yang memberikan layanan secara terus menerus dan berkesinambungan, maka dia akan menjadi pemenang. Jadi kapan dan di mana saja pelanggan yang membutuhkan jasa bank akan siap dilayani dengan ATM, walaupun tidak dengan cara face to face. Bisakah hal ini diterapkan di perpustakaan?
Perpustakaan sebenarnya dapat mengadopsinya dalam bentuk layanan siap antar. Pemesanan koleksi melalui e-mail ataupun surat dapat segera dipenuhi dengan layanan ini. Dengan cara mempekerjakan staf menurut pembagian waktu kerja, maka aktivitas (layanan) ini akan lebih ringan dan dapat dilaksanakan secara kontinyu.
3. Adanya pustakawan plus
Penulis berpendapat bahwa pustakawan plus adalah pustakawan yang dapat menciptakan, mengemas dan “menjual” informasi. Pustakawan tidak cukup dengan berbekal pendidikan dasar ilmu perpustakaan saja. Namun keahlian dan keterampilan teknologi informasi menjadi salah satu syarat utama untuk melangkah kepada perpustakaan modern yang tetap memelihara kepuasan pelanggan.
Pustakawan plus juga selayaknya mampu membawa perpustakaan untuk lebih dikenal masyarakat. Karena tanpa usaha “menjual diri” dan kreativitas maka selamanya perpustakaan akan tenggelam tak dikenal masyarakat.
(chakim_topa@yahoo.com) 3
MENGGAGAS PERPUSTAKAAN MODERN DI MASA DEPAN
[Strategi Pemanfaatan Teknologi Informasi Melalui Kreativitas Pustakawan]
4. Jaringan perpustakaan yang luas dan terorganisasi
Pemanfaatan e-mail dan mailing-list sangat mendukung aktivitas ini. Selain hemat dan cepat, teknologi ini menghadirkan informasi terkini antaranggotanya.
Terorganisasi mempunyai arti bahwa antarperpustakaan mempunyai keselarasan komitmen untuk selalu menjaga komunikasi serta menjalankan dan menaati kesepakatan yang telah ditentukan bersama. Sehingga setiap perpustakaan memperoleh hak dan kewajibannya sebagai anggota jaringan.
5. Menghasilkan produk yang bermanfaat dan dapat meningkatkan taraf hidup pelanggannya
Perpustakaan modern selayaknya mampu menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Yaitu informasi yang dapat memberikan manfaat dan meningkatkan taraf hidup pelanggannya. Dalam arti bahwa setelah memanfaatkan (jasa dan produk) perpustakaan, akan ada perubahan sikap dari pelanggan.
Produk yang dihasilkan juga berpotensi dalam pengembangan aktivitas perpustakaan. Karena secara tidak langsung produk perpustakaan tidak terlepas dari masalah hak cipta. Jadi perpustakaan modern tidak sebatas mengurusi koleksi, namun juga mengurusi kontrak-kontrak, kerjasama dengan penulis buku dan penerbit, pembagian royalti dan kegiatan manajemen lainnya. Sehingga kegiatan yang dilakukan semakin luas dan bervariasi.
PUSTAKAWAN KREATIF Vs KEPUASAN PELANGGAN
Kemajuan perpustakaan tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karenanya kreativitas perlu disalurkan. Dalam hal ini, Rhodes mengategorikan kreativitas menjadi 4 (Utami, 2002 : 26). Pertama, person (pribadi kreatif), menjadi motor sekaligus pondasi bagi tumbuhnya aktivitas-aktivitas kreatif. Kedua, process (proses kreatif) menghasilkan atmosfir kerja untuk selalu menghasilkan ide-ide dalam mendukung aktivitas kreatif. Ketiga, press (dorongan/ dukungan lingkungan), mempengaruhi variasi/ aneka ragam aktivitas kreatif. Keempat, product (produk kreatif), menjadi andalan bagi aktivitas kreatif untuk selalu dimanfaatkan pelanggan perpustakaan.
Empat kategori kreatif ini dapat membawa perubahan pada aktivitas perpustakaan. Apalagi dengan sentuhan teknologi, maka aktivitas perpustakaan akan semakin
(chakim_topa@yahoo.com) 4
MENGGAGAS PERPUSTAKAAN MODERN DI MASA DEPAN
[Strategi Pemanfaatan Teknologi Informasi Melalui Kreativitas Pustakawan]
menyenangkan. Karena kreativitas memang terbukti dapat membuat aktivitas menjadi lebih menyenangkan. Seperti halnya filosofi The Pike Place Fish – tempat perdagangan ikan di pasar rakyat Seatle (Amerika) – yang menanamkan empat motivasi kerja kepada para pekerjanya agar tidak cepat bosan dan selalu menumbuhkan keceriaan. Empat motivasi itu adalah kesenangan, cerahkan hari-hari pelanggan, siap melayani dan tentukan sikap.
Pertama, kesenangan, bahwa pustakawan perlu menanamkan rasa senang akan pekerjaannya. Sehingga akan tercipta profesionalitas dan rasa enjoy dalam bekerja. Kedua, cerahkan hari-hari pelanggan. Pustakawan semestinya mampu mengubah sikap pelanggan untuk selalu berguna dan bermanfaat. Ketiga, siap melayani. Pustakawan mempunyai kewajiban untuk melayani secara ikhlas dan tanpa beban. Tentunya melayani dengan memberikan yang terbaik kepada pelanggannya. Keempat, tentukan sikap sebagai pustakawan. Pustakawan harus disiplin, jujur dan ramah. Pustakawan juga harus mempunyai komitmen serta visi dan misi untuk selalu mengembangkan perpustakaan.
Perpustakaan tidak cukup dengan menghasilkan produk yang baik saja, tetapi suguhan menarik juga diperlukan. Dengan kreativitas akan memunculkan aktivitas-aktivitas yang selalu menguntungkan pelanggan. Dengan harapan melalui kreativitas, pelanggan akan merasa betah dan tertarik untuk selalu memanfaatkan serta datang kembali ke perpustakaan. Hal ini senada dengan pendapat Bill Marriott (CEO Hotel Marriott) bahwa jika kita memperlakukan pelanggan dengan benar, mereka akan datang kembali. (John C. Maxell, 2003 : 87)
Namun demikian kepuasan pelanggan jangan sampai dilupakan. Karena kepuasan pelanggan merupakan tolok ukur untuk kesuksesan sebuah layanan, yang menurut Oka A Yoeti setidaknya ada 3 hal yang patut diperhatikan, yaitu :
1. Produk. Produk perpustakaan sebisa mungkin benar-benar memberikan manfaat, aman dikonsumsi dan ditampilkan dengan menarik. Dalam arti bahwa informasi yang dihasilkan akan mengubah pola pikir, gaya hidup bahkan perilaku pelanggan yang dulunya kurang baik menjadi baik.
2. Pelayanan. Pelayanan perpustakaan disajikan dengan baik dan benar. Baik, karena pelayanan sesuai dengan keinginan pelanggan. Benar, bahwa pelayanan tepat kepada sasaran yang membutuhkan.
(chakim_topa@yahoo.com) 5
MENGGAGAS PERPUSTAKAAN MODERN DI MASA DEPAN
[Strategi Pemanfaatan Teknologi Informasi Melalui Kreativitas Pustakawan]
3. Penyampaian. Pemesanan produk dikirim dalam waktu yang singkat, tidak merugikan pelanggan dan disampaikan dengan sopan dan hormat.
Demikianlah mengapa pustakawan dituntut untuk kreatif demi tercapainya kepuasan pelanggan. Karena pada dasarnya pelanggan menyukai sesuatu yang baru, serbainstan dan penuh kejutan. Kiranya perpustakaan dapat melakukannya sebagai aktivitas untuk menjadikan (suasana/ kondisi) perpustakaan semakin “hidup”.
Akhirnya pendapat Henri Steele Commager perlu penulis kutip yang mengemukakan bahwa perubahan tidak selalu membawa kemajuan. Tetapi kemajuan selalu membutuhkan perubahan (Yerkes, 2003 : 228). Karena dengan teknologi informasi kiranya impian ini dapat menjadi kenyataan dalam merubah konsep perpustakaan konvensional menuju perpustakaan yang berwawasan teknologi.
IMPIAN MASA DEPAN
Banjir informasi semakin terasa dampaknya. Oleh karenanya penyeleksian informasi perlu dilakukan. Teknologi informasi dapat membantu melakukannya menuju kehidupan yang lebih baik.
Penulis mempunyai pandangan di masa depan koleksi perpustakaan bisa jadi bukan lagi berwujud buku-buku (tercetak). Melainkan sudah direproduksi menjadi kumpulan compact disc (CD) sebagai alih bentuk tercetak ke digital. Dan ruang perpustakaan tidak lagi diisi oleh kursi dan meja baca. Tetapi berwujud kumpulan PC (Personal Computer) – sebagai alat bantu membaca – dengan fasilitas LAN (Local Area Network) dan terkoneksi ke jaringan.
Layanan pun semakin berkembang. Perpustakaan dituntut untuk selalu memposisikan sebagai “operator informasi”. Artinya informasi tidak begitu saja tersimpan/ berhenti di perpustakaan. Tetapi bagaimana mendistribusikan informasi kepada seluruh pelanggan yang membutuhkan.
Sungguh indah bila kelak perpustakaan mampu mewujudkan seluruh aktivitasnya berbasis teknologi informasi secara terus menerus dan berkesinambungan. Layanan siap antar dan layanan online (interaktif) menjadi penting diimplementasikan untuk selalu menemani pelanggannya. Sehingga kenikmatan pelanggan tidak hanya dari produk
(chakim_topa@yahoo.com) 6
MENGGAGAS PERPUSTAKAAN MODERN DI MASA DEPAN
[Strategi Pemanfaatan Teknologi Informasi Melalui Kreativitas Pustakawan]
(informasi) digital saja, tetapi juga layanan kemudahan akses informasi yang cepat dan akurat.
Di sisi lain, talenta dan potensi pustakawan perlu dioptimalkan. Kebebasan mengekspresikan ide/ gagasan perlu disalurkan dalam menciptakan kreativitas. Sehingga aktivitas perpustakaan semakin semarak dan penuh keceriaan.
PENUTUP
Sudah saatnya perpustakaan menyambut masa depan yang serbadigital. Segala aktivitas selayaknya mengarah kepada penerapaan teknologi. Teknologi bukan untuk ditakuti. Namun teknologi tercipta untuk dimanfaatkan dan didayagunakan. Bukan saatnya lagi teknologi menjadi sebuah hambatan untuk melangkah lebih maju dalam menatap masa depan. Terciptanya teknologi akan merangsang dalam menghasilkan produk (informasi) secara akurat, terkini dan terseleksi. Tentunya dengan tetap memperhatikan faktor kemanfaatan.
Perpustakaan sebagai penghasil, pengolah dan pendistribusi informasi sudah selayaknya memanfaatkan teknologi informasi untuk didayagunakan secara maksimal. Perpustakaan akan lebih dikenal oleh masyarakat apabila dalam setiap layanan dan aktivitasnya dapat memberikan kepuasan untuk selalu memanfaatkannya.
Penerapan teknologi informasi di perpustakaan akan membawa kepada layanan informasi yang berkualitas. Tentunya yang diimpikan adalah layanan informasi yang tidak lagi terbatas ruang dan waktu. Kapan dan di mana saja perpustakaan siap menemani serta memuaskan pelanggannya.
* Librarian di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
(LPMP) Kalimantan Barat, Pontianak
dan Pendiri Biblia, Library Development Service
[contact person : chakim_topa@yahoo.com}
Keterangan :
Artikel ini dipublikasikan di LPMP Review Triwulan II Tahun 2004 (chakim_topa@yahoo.com) 7
MENGGAGAS PERPUSTAKAAN MODERN DI MASA DEPAN
[Strategi Pemanfaatan Teknologi Informasi Melalui Kreativitas Pustakawan]
DAFTAR PUSTAKA
Julie-Ann Amos. 2001. Making The Most of Your Time : Memanfaatkan Waktu Secara Maksimal. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Maxwell, John C. 2003. Tim Impian. Penerjemah : Hence Hartanto. [s.l.] : Mitra Media.
Munandar, Utami. 2002. Kreativitas & Keberbakatan : Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sudaryatmo. 2001. Memahami Hak Anda sebagai Konsumen. Jakarta : PIRAC & PEG.
Wen, Sayling. 2003. Future of Education. Alih bahasa : Arvin Saputra. Batam : Lucky Publishers.
Yerkes, Leslie. 2003. Fun Works : Menciptakan Tempat Kerja yang Menyenangkan. Allih bahasa : Fernandius US. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.
Yoeti, Oka A. 1999. Customer Service Secara Efektif Memuaskan Pelangan. Jakarta : Pradnya Paramita.
(chakim_topa@yahoo.com) 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar